Sebelumnya gue mau minta maaf untuk para pembaca yang entah kenapa bisa mampir di blog gue ini. Gue nggak berniat nyakitin hati seorang pun, termasuk orang yang gue ceritakan di dalam tulisan ini. Sesungguhnya tujuan gue adalah untuk berbagi tentang kemirisan yang terjadi di masyarakat agar kita bisa perbaiki bersama-sama.
Kemarin di salah satu akun sosial media gue (bukan facebook), ada seorang anak usia 13 tahun (usia SMP) yang nge-chat ngajak kenalan. Singkat cerita, inilah screenshot dari sebagian chat kita yang nggak terlalu panjang.
![]() |
purple: me, black: that kid. |
Gue nggak ngerti kenapa anak ini tiba-tiba melontarkan pernyataan "..., ternyata pelajaran smp itu ngga segampang pelajaran sd".
Maksud anak ini apa, ya? Gue nggak sepenuhnya berpikiran anak ini mengeluh. Mungkin dia cuma bercanda untuk icebreaking, untuk menarik perhatian gue (pede banget lo) sebagai lawan bicaranya. Bisa jadi anak ini butuh respon tertentu, seperti pancingan supaya gue bisa ngobrol lebih lama dengan anak ini. Akhirnya gue respon dia dengan tanggapan yang santai, kasih semangat, dan cerita bagaimana dulu gue menghadapi masalah yang kurang lebih sama.
Yang bikin gue agak malas dan bete itu karena dia ngebalas lagi chat gue dengan keluhan yang nggak banget. Maksudnya apa dia mengeluhkan tentang performa berlajarnya dia? Terus dia nge-praise hasil pelajarannya di satu mata pelajaran yang menurut pengakuannya agak kurang?
Gue punya feeling mungkin anak ini sebenarnya bukan murid yang minus di sekolah. Bisa jadi dia anak yang pintar, tapi mau cari perhatian.
Sayangnya anak ini salah bertemu orang. Gue bukan orang yang suka ngedengerin murid mengeluh karena pelajaran yang susah, nilainya jelek, sekolah membosankan, dan sebagainya. Dan satu hal yang membuat gue tambah bete adalah, emoticon yang dia pakai di akhir kalimat. Yes, this emoticon: ' :v '.
Sebagai orang yang lebih berumur dan pernah mengalami hal yang sama, gue tentu aja merasa kalau anak ini nggak beres. Entah apa memang pola remaja, anak-anak muda sekarang suka mengeluh atau bagaimana. Kalaupun niatnya untuk bercanda, jelas hal yang semacam ini kurang cocok untuk jadi bahan bercandaan. Apalagi, kalau kita baru ngobrol sama orang yang belum kita kenal, sebaiknya jangan mengeluh. Orang baru disekitar kita nantinya akan punya impression yang kurang baik karena keluhan kita.
0 komentar:
Posting Komentar